Penulis : Nur Sholeh, M.Pd.I. dan Ulin Nuha, M.Pd.I
Penerbit : DIVA Press
Cetakan : I, Desember 2013
Tebal : 266
ISBN : 978-602-255-439-4
Harga : 38,000
Oleh Dewi Riga Nur Hala / 2812133017
Pelajaran bahasa Arab pada kurikulum
1984 ada dua program, yakni program inti dan program
pilihan. Di samping itu, pelajaran bahasa Arab diberikan mulai kelas I sampai kelas III.
Mengingat GBPP MA disesuaikan dengan mata pelajaran umum di SMA pada bidang
mata pelajaran umum, maka pelajaran bahasa Arab diajarkan sesuai dengan kebutuhan. Dalam
buku kurikulum MA, disebutkan bahwa program pengajaran bahasa Arab di MA
berfungsi ganda, sebagai bahasa ilmu pengetahuan dan alat komunikasi. Agar
kemampuan berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Arab tercapai dengan baik,
diperlukan pengetahuan dan keterampilan umum berbahasa Arab yang dijabarkan
dalam bagian kurikulum, meliputi unsur-unsur bahasa dan kegiatan berbahasa.
Unsur-unsur bahasa meliputi : kosakata,
struktur kata yang mengajarkan bentuk kata, susunan kata, dan susunan kalimat.
Sedangkan kegiatan bahasa yang dilaksanakan guru bahasa Arab untuk kepentingan para siswa,
meliputi :
membaca, percakapan dan menulis atau mengarang. Semua itu dituangkan dalam
bentuk muthala’ah, mufrodzat, qawa’id, muhadatsah, imla’ atau khot, insya’, dan
susunan kalimat fashihah.
Pendekatan materi pengajaran bahasa Arab disajikan dengan sistem kesatuan atau all
in one system, yaitu bahasa Arab yang
di dalamnya terdiri dari materi bacaan, kosakata, struktur, percakapan, insya’
diarahkan (insya’ muwajjah). Sebagai approach, konsep all in one system ini
menghendaki pelajaran bahasa Arab
tidak di pisah-pisahkan menjadi bagian-bagian yang diajarkan secara terpisah.
Akan tetapi, dalam pelaksanaannya, penyajian materi
yang ada di dalam bahasa Arab boleh saja di pisah-pisahkan menjadi beberapa
bagian untuk dipelajari secara lebih khusus. Sistem ini memungkinkan untuk
memberikan penekanan (stress) dan perhatian lebih terhadap beberapa pokok
bahasan pelajaran bahasa Arab
khusus MA. Hanya saja, diusahakan harus ada koordinasi di antara setiap bagian
tersebut, sehingga masing-masing bagian tidak berjalan sendiri-sendiri. Sebab,
hal yang demikian itu tidak mengesankan adanya keutuhan dalam proses
pembelajaran bahasa Arab.
Adapun pemecahannya ke dalam berbagai bagian semata-mata hanya untuk dipelajari
lebih mendalam.
Adapun metode-metode yang digunakan dalam
kurikulum pengajaran bahasa Arab, meliputi
: metode membaca, metode penugasan, metode tanya jawab, metode ceramah, metode drama, metode sinonim, metode drill,
metode terjemah, metode diskusi dan metode langsung.
Dalam perkembangan kurikulum bahasa Arab tahun
1994, bahasa Arab di MA tidak terpisahkan dari bidang-bidang studi yang
menggunakan bahasa Arab, misalnya al-Qur’an, hadits, tafsir, akhlak dan
lain-lain. Tujuan pendidikan di susun secara
hierarkis, terdiri atas tujuan yang sangat umum sampai tujuan khusus
yang bersifat spesifik dan dapat diukur. Tujuan tersebut dapat diklasifikasikan
menjadi lima, yaitu : tujuan pendidikan nasional, tujuan institusional, tujuan
kurikuler, tujuan instruksional umum (TIU) dan instruksional khusus (TIK).
Dalam pengajaran bahasa Arab, seorang guru harus memiliki bahan untuk
mengajar. Bahan ajar bahasa Arab
pada kurikulum 1994 terrdiri dari
beberapa unsur, meliputi :
a.
Unsur
bahasa
Untuk
mencapai tujuan tersebut, siswa diberi unsur-unsur kebahasaan yang meliputi:
·
Mufrodzat
·
Shorof
yang meliputi 1. Bentuk-bentuk atau macam-macam fi’il, ism, dan harf; 2. Wazan
atau pola fi’il; 3. Jamak, mufrad; 4. Mudzakar dan mu’anas.
·
Nahwu
atau pola kalimat.
b.
Unsur
kegiatan bahasa
Kegiatan berbahasa (bahasa Arab) meliputi:
·
Percakapan,
bertujuan unuk mencapai keterampilan berkomunikasi secara lisan dan
mengungkapkan berbagai ide, pesan dan perasaan, serta menangkap pembicaraan
orang. Kegiatannya adalah menyimak, menirukan muhadatsah, dan juga termasuk
mempelajari qawa’id dan tamrinat.
·
Membaca,
kegiatannya meliputi membaca nyaring, menganalisa bahasa, memahami,
menjelaskan, dan mengungkapkan isi wacana.
·
Ta’bir
muwajjah, bentuk kegiatannya menyusun kalimat secara terpimpin dengan berbagai
cara.
Pada
umumnya dalam kurikulum pembelajaran bahasa Arab tahun 1994 menggunakan beberapa
metode, antara lain: metode gramatika-terjemah (thariqah al-qawa’id wa
at-tarjamah), metode langsung (ath-thariqah al-mubasyirah), metode membaca
(ath-thariqah al-qira’ah) dan metode audiolingual (ath-thariqah as-sam’iyyah
asy-syafahiyyah).
Penyajian
materi dalam kurikulum 1994 lebih menekankan pada hiwar dengan dilengkapi media
gambar. Adapun teknik yang digunakan dalam kurikulum 1994 adalah berupa drill,
menirukan, membaca diskusi, diskusi penugasan, dramatisasi, dan ceramah. Berikut ini contoh teknik pembelajaran bahasa Arab
dalam kurikulum 1994:
a. Muthala’ah dan mufradat
1. Guru mengucapkan mufradat menggunakan alat bantu yang
sesuai jika tidak memungkinkan langsung menerjemahkannya ke dalam bahasa
indonesia.
2. Guru membacakan bahan muthala’ah dengan makhraj dan
intonasi dengan baik dan benar, dan siswa tidak di perbolehkan melihat buku.
3. Guru menyuruh siswa membaca bahan muthala’ah secara
bersama-sama, kemudian secara perorangan.
4. Guru menjelaskan arti kalimat yang terdapat dalam
bahan muthala’ah yang belum dipahami oleh siswa.
b. Amtsilah dan mulahadhat
1. Guru menyuruh siswanya membaca basmalah.
2. Guru menerangkan kedudukan nahwu atau shorof dari
setiap kata yang bergaris bawah.
3. Guru bersama siswa mengambil kesimpulan-kesimpulan
dari pembicaraan kata-kata yang bergaris bawah.
4. Kesimpulan-kesimpulan itu diperjelas dalam mulahadhat.
Kelebihan dari buku ini
:
Buku pengembangan bahasa Arab ini memberikan informasi dan
pengetahuan baru. Covernya
bagus sehingga dapat menarik para pembaca untuk membacanya. Buku pengembangan bahasa Arab ini bisa menjadi pegangan bagi para pengajar bahasa Arab di
lembaga pendidikan Islam dan sebagai pedoman dalam mengajar.
Kekurangan :
Di dalam buku
pengembangan bahasa Arab ini bahasanya mudah di pahami tetapi kata-kata yang di
tulis di ulang-ulang terus.
0 komentar:
Posting Komentar