Pages

Diberdayakan oleh Blogger.

Jumat, 30 Mei 2014

CARA MEMAHAMI BAHASA ARAB DENGAN MUDAH



Judul Buku : Langkah Mudah Belajar Bahasa Arab                                                            
Penulis        : Imam Al-Nawawi                                                                                                  
Penerbit      : PT.Buku kita                                                                                                             
ISBN             : 978-602-98178-1-2
Tebal            : 88 halaman, 14,8 x 21 cm
Harga           : -

  Oleh  Ita Rednawati / 2812133023 

Buku ini merupakan buku yang menerangkan tentang cara belajar ahasa Arab dengan mudah yaitu dengan melihat setiap kata ( kata benda dan kata kerja ) dari sisi i’rob dan fungsi masing-masing dalam struktur bahasa.
            Kata dalam bahasa Arab terbagi menjadi tiga macam yaitu : Isim,fi’il dan huruf. Isim adalah kata benda (nominal) contoh :, ثَوبٌ  كُرسِيٌ  fi’il adalah kata kerja (verba) contoh : كَتَبَ, قَرَأ dan huruf adalah kata-kata yang memiliki arti tersendiri atau kalimat yang menunjukkan makna apabila digabungkan dengan kalimat lain contoh :, زيدٌ فى البيتِ ذهبتُ الى المدرسةِ
            Isim memiliki empat tanda yaitu yang pertama alif dan lam (ال) contoh : السّوقُ, الشَّمْسُ kedua berharokat tanwin contoh : واسِعٌ,كبيرٌ,جميلٌ ketiga dimasuki huruf jarr, huruf jarr adalah huruf-huruf tertentu yang bisa membuat i’rob suatu kata menjadi jar contoh : كتبتُ بالقلمِ dan huruf-huruf jarr yaitu : من,الىى,عن,على,ل,ربّ,ب,ك,ف.
            Fi’il dalam bahasa Indonesia dikenal dengan istilah kata kerja (verba) fi’il adalah kata yang menunjukkan terjadinya suatu pekerjaan pada waktu tertentu, baik di masa lalu, masa sekarang, ataupun di masa mendatang contoh: Budi telah makan, Ahmad sedang atau akan makan.
Dilihat dari segi waktu terjadinya pekerjaan maka fi’il terbagi menjadi tiga macam yaitu: pertama fi’il madhi, fi’il madhi adalah kata kerja yang menunjukkan waktu kejadianya di masa lampau yaitu sebelum masa pembicara seperti :  ذهب,قرأ. أكل tanda fi’il madhi adalah menerima ta’fail dan ta’ta’nits sakinah contoh fi’il madhi yang bertemu dengan ta’fail قرأتُ,قرأتَ,قرأتِ contoh fi’il madhi yang bertemu dengan ta’ta’nits sakinah قرأتْ
            Fi’il mudhori’ adalah kata kerja yang menunjukkan bentuk kejadian yang sedang berlangsung atau yang akan berlangsung di masa depan contoh: يقرأُ,يتعلّمُ Fi’il mudhori’ dapat diketahui apabila huruf pertamanya terdiri dari ( أ,ن,ي,ت)  أقرأُ,نقرأُ,يقرأُ,تقرأُ
            Fi’il amar atau kerja perintah adalah suatu tindakan atau pekerjaan yang diinginkan oleh si pembicara agar dikerjakan oleh lawan bicara contoh : أقِمْ صلاتَك,اعمَلْ لاخِرتِكَ,أقيْمُوا صَلاتَكُمْ
            Pembagian fi’il berdasarkan kondisi huruf terakhirnya terbagi menjadi dua macam yaitu shoheh akhir dan mu’tal akhir. Pertama fi’il shoheh akhir adalah fi’il yang huruf terakhirnya bukan huruf-huruf illat, huruf illat ada tiga macam yaitu : alif, wawu, dan ya’. Apabila diakhir tidak terdapat huruf illat maka fi’il itu disebut fi’il shoheh akhir contoh: ينزِلُ المَطَرُ,يَسْتَحِمُّ الوَلَدُ kedua fi’il mu’tal akhir adalah kata kerja atau fi’il yang huruf terakhirnya terdiri dari huruf illat contoh: دعى المريضُ الطّبيبَ,يَصْفُو الماء
Fi’il (kata kerja) juga dibagi ke dalam dua macam yaitu kata kerja aktif dan kata kerja pasif dalam istilah bahasa Arab yaitu mabni maklum (aktif) dan mabni majhul (pasif) kata kerja aktif adalah kata kerja yang menyebutkan dengan jelas si pelaku contoh:مُحمَّدٌ ضَرَبَ زَيْدًا, عَلِيٌ قَطَعَ الشَّجَرَ  kata kerja pasif adalah kata kerja yang tidak menyebutkan dengan si pelaku contoh: قُطِعَ الشَّجَرُ,ضُرِبَ زَيْدٌ
                Mengenal isim-isim rofa’, rofa’ adalah salah satu dari nama i’rob yang keseluruhanya berjumlah empat yaitu I’rob rof’, I’rob nashab, I’rob jarr, I’rob jazm, kata benda (isim) disebut rofa’ apabila memiliki beberapa ciri-ciri yaitu pertama terdapat harakat dhomah contoh: isim mufrad :ثَوْبٌ jama’taksir: الكُتُبُ jama’ muanas salim: المُعلِّماتُ fi’il mudhori’ yang tidak bersambung dengan apapun contoh: يَنْصُرُ kedua terdapat wawu yang menunjuk pada jama’ mudzakar salim dan isim yang lima contoh : العالِمُوْنَ, أبُوْكَ و أخُوْكَ و حَمُوْكَ و فُوْكَ و ذُوْمالٍ ketiga terdapat huruf alif, huruf alif hanya untuk isim tatsniyah ( kata benda yang bermakna dua atau ganda ) contoh :الكاتِبانِkeempat heruf nun terdapat pada fi’il-fi’il khusus yang berjumlah lima buah yaitu يَفْعَلاَنِ,تَفْعَلاَنِ,يَفْعَلُون,تفْعلُوْن,تفْعلِيْنَ 
            Fungsi rofa’sangat banyak sehingga kata benda (isim) yang beri’rob rofa’ dapat digunakan untuk berbagai kepentingan dan fungsi, fungsi rofa’ yang terdapat pada isim yaitu pertama fail,fail dalam bahasa Indonesia lebih akrab disebut sebagai subjek (pelaku) setiap kata kerja umumnya memiliki subjek yaitu pelaku dari pekerjaan atau perbuatan tertentu misalnya kata kerja minum pasti terdapat orang atau sesuatu yang minum,pelaku atau subjek inilah disebut fail.
            Dalam susunan gramatika bahasa Arab pelaku atau subjek (fail) pada umumnya ditulis atau disebutkan sesudah kata kerjanya, berbeda dengan bahasa Indonesia yang menempatkan kata kerja sesudah menyebutkan pelakunya contoh bahasa Indonesia Budi makan, bahasa Arabnya makan budi. Kedua naibul fail berarti pengganti fail, naibul fail mirip dengan ketentuan fail hanya saja naibul fail ini jatuh setelah kata kerja pasif (mabni majhul) contoh: يُضْرَبُ فى الغُرْفَةِ الوَلَدُ ketiga mubtada’ dan khobar,mubtada’ dalam bahasa Indonesia dikenal dengan pokok kalimat sedangkan khobar dikenal dengan penyebut,mubtada’ dan khobar saling melengkapi untuk kemudian menyusun satu susunan kalimat sempurna yang dapat dipahami dalam bahasa Arab disebut jumlah ma’rifat ( susunan kalimat yang memberi pengertian atau pemahaman ) contoh:  الشَّجَرَةُ كبيْرَةٌ,الكتابُ غالٍ ketentuan-katentuan pada mubtada’(pokok kalimat) yaitu pertama harus I’rob rofa’ contoh: البَحْرُ هائجٌ,اصَّالِحُونَ يُصَلّوْنَ kedua pokok kalimat harus terdiri dari kata benda atau isim yang sudah tertentu dan jelas (ma’rifat) isim-isim yang sudah ma’rifat terdiri dari pertama isim dhomir (kata ganti) contoh: أنا مُوظّفٌ,نحن الأساتيذُ kedua isim alam atau nama orang (manusia,negeri,binatang,pohon,nama-nama tempat dan lain-lain) contoh: فاطمة,مكّة,بقرٌ ketiga isim syarat (kata petunjuk) contoh:هذا ثوبٌ,هذه فاطمَةٌ  keempat kata yang disertai alif dan lam contoh: الأنبياءُ معصُوْمُوْنَ kata penyebut atau khobar harus sama dengan pokok kalimat mubtada’ artinya mubtada’dan khobar harus selaras dalam hal mufrod,tatsniyah,jama’,mudzakar dan muannatsnya.
            Keempat Isimnya kaana (كان) yaitu isim yang beri’rob rofa’ jadi isimnya kaana harus berupa kata benda (isim) yang beri’rob rofa’, jika tidak demikian maka kata benda tersebut tidak menjadi isimnya kaana. Contoh: كان زيدٌ قائماًkelima Isimnya inna (إنَّ yaitu isim yang beri’rob rofa’juga contoh:إنّ زيدًا أميرٌ,إنّ الله غَفُورٌ
            Isim-isim yang nashab, nashab adalah nama salah satu jenis I’rob yang empat, ciri-ciri mufrod dan jama’taksir contoh:قرأتُ الكِتابَ,هو يَشْتَري الأقْلاَمَ kedua terdapat huruf ya’, ya’ menjadi tanda I’rob nashab pada isim tatsniyah dan jama’mudzakar salim contoh: رَأيْتُ الغُلاَمَيْنِ,هو يُخادِعُ الصّادِقِيْنَ ketiga berharakat kasrah, kasrah menjadi tanda I’rob nashab bagi isim jama’muanats salim (kata benda jama’ untuk jenis perempuan contoh: أحِبُّ الصّا لِحاتِ,أنْكحُ المُحْسِناَتِ
            Isim-isim yang jarr,jarr dikenal juga dengan istilah khafadh.



0 komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini

 

Blogger news

Blogroll