Judul Buku : Langkah Mudah
Belajar Bahasa Arab
Penulis : Imam Al-Nawawi
Penerbit : PT.Buku kita
ISBN : 978-602-98178-1-2
Tebal : 88 halaman, 14,8 x 21 cm
Harga : -
Oleh Ita Rednawati / 2812133023
Buku ini merupakan buku yang
menerangkan tentang cara belajar ahasa Arab dengan mudah yaitu dengan melihat
setiap kata ( kata benda dan kata kerja ) dari sisi i’rob dan fungsi
masing-masing dalam struktur bahasa.
Kata
dalam bahasa Arab terbagi menjadi tiga macam yaitu : Isim,fi’il dan huruf. Isim
adalah kata benda (nominal) contoh :, ثَوبٌ كُرسِيٌ fi’il adalah kata kerja (verba) contoh : كَتَبَ, قَرَأ dan huruf adalah kata-kata yang memiliki arti
tersendiri atau kalimat yang menunjukkan makna apabila digabungkan dengan
kalimat lain contoh :, زيدٌ فى
البيتِ ذهبتُ الى
المدرسةِ
Isim
memiliki empat tanda yaitu yang pertama alif dan lam (ال)
contoh : السّوقُ, الشَّمْسُ kedua berharokat
tanwin contoh : واسِعٌ,كبيرٌ,جميلٌ
ketiga dimasuki huruf jarr, huruf jarr adalah huruf-huruf tertentu yang bisa
membuat i’rob suatu kata menjadi jar contoh : كتبتُ بالقلمِ
dan huruf-huruf jarr yaitu : من,الىى,عن,على,ل,ربّ,ب,ك,ف.
Fi’il
dalam bahasa Indonesia dikenal dengan istilah kata kerja (verba) fi’il adalah
kata yang menunjukkan terjadinya suatu pekerjaan pada waktu tertentu, baik di masa
lalu, masa sekarang, ataupun di masa mendatang contoh: Budi telah makan, Ahmad
sedang atau akan makan.
Dilihat dari segi waktu terjadinya pekerjaan maka fi’il
terbagi menjadi tiga macam yaitu: pertama fi’il madhi, fi’il madhi adalah kata
kerja yang menunjukkan waktu kejadianya di masa lampau yaitu sebelum masa
pembicara seperti : ذهب,قرأ. أكل tanda fi’il madhi adalah menerima ta’fail
dan ta’ta’nits sakinah contoh fi’il madhi yang bertemu dengan ta’fail قرأتُ,قرأتَ,قرأتِ contoh fi’il madhi yang bertemu dengan
ta’ta’nits sakinah قرأتْ
Fi’il
mudhori’ adalah kata kerja yang menunjukkan bentuk kejadian yang sedang
berlangsung atau yang akan berlangsung di masa depan contoh: يقرأُ,يتعلّمُ Fi’il mudhori’ dapat diketahui apabila
huruf pertamanya terdiri dari ( أ,ن,ي,ت) أقرأُ,نقرأُ,يقرأُ,تقرأُ
Fi’il
amar atau kerja perintah adalah suatu tindakan atau pekerjaan yang diinginkan
oleh si pembicara agar dikerjakan oleh lawan bicara contoh : أقِمْ صلاتَك,اعمَلْ لاخِرتِكَ,أقيْمُوا صَلاتَكُمْ
Pembagian
fi’il berdasarkan kondisi huruf terakhirnya terbagi menjadi dua macam yaitu
shoheh akhir dan mu’tal akhir. Pertama fi’il shoheh akhir adalah fi’il yang
huruf terakhirnya bukan huruf-huruf illat, huruf illat ada tiga macam yaitu :
alif, wawu, dan ya’. Apabila diakhir tidak terdapat huruf illat maka fi’il itu
disebut fi’il shoheh akhir contoh: ينزِلُ
المَطَرُ,يَسْتَحِمُّ الوَلَدُ kedua fi’il mu’tal akhir adalah kata kerja
atau fi’il yang huruf terakhirnya terdiri dari huruf illat contoh: دعى المريضُ
الطّبيبَ,يَصْفُو الماء
Fi’il (kata kerja) juga dibagi ke
dalam dua macam yaitu kata kerja aktif dan kata kerja pasif dalam istilah
bahasa Arab yaitu mabni maklum (aktif) dan mabni majhul (pasif) kata kerja
aktif adalah kata kerja yang menyebutkan dengan jelas si pelaku contoh:مُحمَّدٌ ضَرَبَ زَيْدًا, عَلِيٌ قَطَعَ الشَّجَرَ kata kerja pasif
adalah kata kerja yang tidak menyebutkan dengan si pelaku contoh: قُطِعَ الشَّجَرُ,ضُرِبَ زَيْدٌ
Mengenal isim-isim rofa’, rofa’ adalah salah satu dari nama i’rob
yang keseluruhanya berjumlah empat yaitu I’rob rof’, I’rob nashab, I’rob jarr,
I’rob jazm, kata benda (isim) disebut rofa’ apabila memiliki beberapa ciri-ciri
yaitu pertama terdapat harakat dhomah contoh: isim mufrad :ثَوْبٌ jama’taksir: الكُتُبُ
jama’ muanas salim: المُعلِّماتُ fi’il mudhori’ yang
tidak bersambung dengan apapun contoh: يَنْصُرُ
kedua terdapat wawu yang menunjuk pada jama’ mudzakar salim dan isim yang lima
contoh : العالِمُوْنَ, أبُوْكَ و أخُوْكَ و حَمُوْكَ و
فُوْكَ و ذُوْمالٍ ketiga terdapat huruf alif, huruf alif
hanya untuk isim tatsniyah ( kata benda yang bermakna dua atau ganda ) contoh :الكاتِبانِkeempat heruf nun terdapat pada fi’il-fi’il
khusus yang berjumlah lima buah yaitu
يَفْعَلاَنِ,تَفْعَلاَنِ,يَفْعَلُون,تفْعلُوْن,تفْعلِيْنَ
Fungsi
rofa’sangat banyak sehingga kata benda (isim) yang beri’rob rofa’ dapat
digunakan untuk berbagai kepentingan dan fungsi, fungsi rofa’ yang terdapat
pada isim yaitu pertama fail,fail dalam bahasa Indonesia lebih akrab
disebut sebagai subjek (pelaku) setiap kata kerja umumnya memiliki subjek yaitu
pelaku dari pekerjaan atau perbuatan tertentu misalnya kata kerja minum pasti
terdapat orang atau sesuatu yang minum,pelaku atau subjek inilah disebut fail.
Dalam
susunan gramatika bahasa Arab pelaku atau subjek (fail) pada umumnya ditulis
atau disebutkan sesudah kata kerjanya, berbeda dengan bahasa Indonesia yang
menempatkan kata kerja sesudah menyebutkan pelakunya contoh bahasa Indonesia
Budi makan, bahasa Arabnya makan budi. Kedua naibul fail berarti
pengganti fail, naibul fail mirip dengan ketentuan fail hanya saja naibul fail ini
jatuh setelah kata kerja pasif (mabni majhul) contoh: يُضْرَبُ
فى الغُرْفَةِ الوَلَدُ ketiga mubtada’
dan khobar,mubtada’ dalam bahasa Indonesia dikenal dengan pokok kalimat
sedangkan khobar dikenal dengan penyebut,mubtada’ dan khobar saling melengkapi
untuk kemudian menyusun satu susunan kalimat sempurna yang dapat dipahami dalam
bahasa Arab disebut jumlah ma’rifat ( susunan kalimat yang memberi pengertian
atau pemahaman ) contoh: الشَّجَرَةُ كبيْرَةٌ,الكتابُ غالٍ ketentuan-katentuan pada mubtada’(pokok kalimat) yaitu pertama
harus I’rob rofa’ contoh: البَحْرُ هائجٌ,اصَّالِحُونَ
يُصَلّوْنَ kedua pokok kalimat harus terdiri dari kata benda atau isim
yang sudah tertentu dan jelas (ma’rifat) isim-isim yang sudah ma’rifat terdiri
dari pertama isim dhomir (kata ganti) contoh: أنا
مُوظّفٌ,نحن الأساتيذُ kedua isim alam atau nama orang
(manusia,negeri,binatang,pohon,nama-nama tempat dan lain-lain) contoh: فاطمة,مكّة,بقرٌ ketiga isim syarat (kata petunjuk) contoh:هذا ثوبٌ,هذه فاطمَةٌ keempat kata yang disertai alif dan lam
contoh: الأنبياءُ معصُوْمُوْنَ kata penyebut atau khobar harus sama
dengan pokok kalimat mubtada’ artinya mubtada’dan khobar harus selaras dalam
hal mufrod,tatsniyah,jama’,mudzakar dan muannatsnya.
Keempat
Isimnya kaana (كان) yaitu isim yang beri’rob
rofa’ jadi isimnya kaana harus berupa kata benda (isim) yang beri’rob rofa’,
jika tidak demikian maka kata benda tersebut tidak menjadi isimnya kaana.
Contoh: كان زيدٌ قائماًkelima Isimnya
inna (إنَّ yaitu isim
yang beri’rob rofa’juga contoh:إنّ زيدًا أميرٌ,إنّ
الله غَفُورٌ
Isim-isim
yang nashab, nashab adalah nama salah satu jenis I’rob yang empat, ciri-ciri
mufrod dan jama’taksir contoh:قرأتُ الكِتابَ,هو
يَشْتَري الأقْلاَمَ kedua terdapat
huruf ya’, ya’ menjadi tanda I’rob nashab pada isim tatsniyah dan jama’mudzakar
salim contoh: رَأيْتُ الغُلاَمَيْنِ,هو يُخادِعُ
الصّادِقِيْنَ ketiga berharakat kasrah, kasrah menjadi tanda I’rob nashab
bagi isim jama’muanats salim (kata benda jama’ untuk jenis perempuan contoh: أحِبُّ الصّا لِحاتِ,أنْكحُ المُحْسِناَتِ
Isim-isim
yang jarr,jarr dikenal juga dengan istilah khafadh.
0 komentar:
Posting Komentar