Judul
Buku :
Metodologi
Pembelajaran Bahasa Arab
Penulis
:
Acep
Hermawan
Penerbit
:
PT
Remaja Rosdakarya Offset Bandung
Cetakan
:
II,
Desember 2012
Tebal :
Xvii +302
Oleh Khoiril Muslimah / 2812133024
Bagi
bangsa Indonesia, bahasa Arab bukan hanya sebagai bahasa asing tetapi juga
menyangkut ranah keagamaan, misalnya pada Alqur’an, Hadits, karya monumental
ulama’ dan sebagainya. Semua itu menggunakan bahasa Arab. Oleh sebab itu
penguasaannya menjadi sangat penting.
Buku
metodologi pembelajaran bahasa Arab karya Acep Hermawan ini bermaksud untuk
membangun pembelajaran bahasa Arab menjadi penuh warna dengan tidak
mengesampingkan prinsip” situasional-kontekstual. Buku ini mengungkap tentang
bahasa Arab beserta Ragam metode yang digunakan dalam pembelajarannya.
Acep
Hermawan berharap buku Metodologi Pembelajaran bahasa Arab ini bisa membawa
pembaharuan, bukan hanya dalam metode, tekhnik dan pendekatan melainkan juga
pedoman dasarnya yang sistematis. Namun harus disadari bahwa segala upaya yang
dilakukan untuk peningkatan kualitas pembelajaran harus dipahami dan disadari
oleh setiap pelaku proses pembelajaran. Karena itu kehadiran buku ini akan
memberi wawasan metodologis, terutama bagi pengajar bahasa Arab di Indonesia.
Buku
Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab ini secara garis besar terdiri dari tiga
bagian, yaitu bahasa, bahasa arab, dan metode-metode dalam pembelajaran bahasa
Arab. Bagian pertama mengenalkan tentang bahasa. Pada buku Metodologi
pembelajaran bahasa Arab definisi bahasa itu mempunyai ragam pengertian, namun
bila ditarik kesimpulan bahwasanya hakikat bahasa itu ialah sistematik
(bersistem), arbitrer (manasuka), ujaran (ucapan), simbol (lambang-lambang),
manusia (diproduksi dan digunakan oleh manusia), alat komunikasi dan bahasa itu
mengacu kepada obyek baik dirinya maupun luar dirinya.
Bahasa
secara umum dibagi menjadi tiga kategori, yaitu bahasa ibu (bahasa kesatu),
bahasa kedua, dan bahasa asing. Bahasa ibu adalah bahasa yang pertama kali
diperoleh anak sejak ia hidup dikeluarga melalui interaksi yang kontinu antara
ia dan orang tuanya, misalnya bahasa Sunda, bahasa Batak, bahasa Aceh dan
sebagainya. Bahasa kedua adalah bahasa yang diperoleh individu setelah ia
bereksplorasi dalam pergaulan masyarakatditempat ia hidup, misalnya bahasa
Indonesia yang digunakan sebagai bahasa pergaulan oleh masyarakat umum di
Indonesia. Sedang bahasa asing adalah bahasa yang digunakan diluar masyarakat
umum tempat individu itu hidup, misalnya bahasa Arab, bahasa Inggris, bahasa
Jerman dan sebagainya. Ketiga kategori bahasa tersebut memiliki karakteristik
yang berbeda.
Selanjutnya
pada buku Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab juga disampaikan tentang fungsi
bahasa. Fungsi-fungsi tersebut antara lain bahasa adalah alat berpikir, bahasa
sebagai alat untuk memenuhi kebutuhan dasar, bahasa adalah alat untuk
berekspresi, bahasa sebagai media penghubung antar kelompok, bahasa sebagai
alat pemersatu, bahasa sebagai salah satu simbol agama, bahasa sebagai
pendukung utama pengetahuan.
Setelah
pada bagian awal buku Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab kita disuguhi sekilas
tmengenai bahasa, pada bagian kedua akan dipaparkan sekilas tentang bahasa
Arab. Bahasa Arab dalam pandangan pemerintah merupakan bahasa asing. Hal ini
terbukti misalnya dalam peraturan menteri Agama RI No.2 Tahun 2008 tentang
standar kompetensi dan standar isi pendidikan agama islam dan bahasa Arab.
Sebagai
bahasa asing bahasa Arab memiliki kekhasan dibandingkan dengan bahasa lain di
dunia. Pada buku Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab, Utsman Amin dan Nasyif
Ma’ruf karakteristik pokok bahasa Arab dilihat dari segi kaitan mentalistik
subyek-predikat, kehadiran individu, retorika paralel, keutamaan makna,
keberadaan i’rab, kekayaan kosakata, integrasi dua kata, analogi kata dinamika
dan kekuatan. Semua kekhasan diatas dijelaskan secara gamblang pada buku
Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab (halaman 58-71).
Kemudian
pada buku Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab juga dipaparkan tentang dua jenis
bahasa Arab . dua jenis tersebut ialah, bahasa Arab fushha dan bahasa
Arab ‘amiyyah.. bahasa Arab fushha adalah bahasa standar
yang mengikuti kaidah baku secara internasional. Kaidah-kaidah inilah yang
membuat orisinalitasnya terjaga yang berlaku. Sedangkan bahasa Arab ‘amiyyah
adalah ragam bahasa yang digunakan untuk urusan-urusan biasa sehari-hari.
Bahasa ini berkembang pesat di masyarakat umum menengah kebawah. Oleh karena
itu sebagian orang Indonesia mengartikannya sebagai bahasa pasaran.
Setelah
pada bab dua kita disuguhi sekilas tentang bahasa Arab, selanjutnya pada bagian
ketiga akan dipaparkan sekilas tentang metode-metode yang digunakan dalam pembelajaran
bahasa Arab. Inilah sebenarnya inti dari buku Metodologi Pembelajaran Bahasa
Arab. Dalam buku tersebut ada lima metode dalam pembelajaran bahasa Arab.
Metode- metode tersebut antara lain, metode kaidah dan terjemah, metode
langsung, metode audiolingual, metode membaca, dan metode gabungan. Metode yang
pertama yaitu metode kaidah dan terjemah.
Metode ini melihat bahasa secara preskriptif (bahasa yang baik dan benar adalah
menurut para ahli bahasa, bukan yang digunakan oleh penutur ahli yang di lapangan).
Dengan demikian kebenaran bahasa berpadoman pada petunjuk tertulis, yaitu
aturan-aturan yang ditulis oleh ahli bahasa bahkan menurut ukuran guru.Ada dua
aspek penting dalam metode kaidah dan terjemah, pertama kemampuan menguasai
kaidah tata bahasa dan kedua, kemampuan menterjemahkan. Jadi tujuan dari metode
ini menurut Al-naqah adalah agar para pelajar pandai dalam menghapal dan
memahami tata bahasa, mengungkapkan ide-ide dan menerjemahkannya kedalam bahasa
ibu atau bahasa asing yang dipelajari, dan membekali mereka agar mampu memahami
teks bahas asing dengan menterjemahkannya ke dalam bahasa sehari-hari atau
sebaliknya.
Metode
yang kedua yaitu metode langsung. Metode langsung merupakan metode belajar
bahasa asing dengan cara menyimak dan berbicara, sedangkan membaca dan
mengarang dapat dikembangkan kemudian. Metode langsung memiliki tujuan agar
para pelajar mampu berkomunikasi dengan bahasa asing yang dipelajarinya seperti
pemilik bahasa ini.
Metode
yang ketiga yaitu metode audiolingual. Metode audiolingual merupakan metode
mendasarkan diri kepada pendekatan struktural dalam pengajaran bahasa. Metode
ini menekankan penelaahan dan pendiskripsian suatu bahasa yang akan dipelajari
dengan memulainya dari sistem bunyi (fonologi), kemudian sistem pembentukan
kata (morfologi), dan sistem pembentukan kalimat (sintaksis). Disini juga
ditekankan sistem tekanan, nada dan lain-lain. Inti dari metode ini ialah
metode dengan cara mengucapkan dan mengulang suatu pola kalimat dengan
baik tanpa kesalahan.
Metode
yang ke empat yaitu metode membaca . Metode membaca menekankan kemampuan
membaca diam untuk pemahaman, juga memandang penting kemampuan pengucapan yang
benar, sehingga membaca secara nyaring merupakan kegiatan yang banyak latihan.
Kemampuan ini dipandang dapat membantu para pelajar/mahasiswa dalam pengungkapan lisan. Tujuan utama metode
ini adalah menanamkan kemampuan membaca teks-teks bahasa asing dengan mudah
tanpa harus menterjemahkan baik secara lisan maupun tulis kedalam bahasa
pelajar, tetapi langsung mencerna isi yang terkandung oleh teks bahasa asing.
(Badri, 1986)
Metode
yang terakhir yaitu metode gabungan. Yang dimaksud gabungan disini tentu saja
bukan menggabungkan semua metode yang ada sekaligus, melainkan lebih bersifat
“tambal sulam”, artinya suatu metode tertentu dipandang dapat melengkapi
kekurangan metode yang lain.Walauun setiap metode memiliki kelebihan dan
kekurangan, namun tidak berarti semuanya dapat digabungkan sekaligus., sebab
penggabungan di sini sesuai kebutuhan atas dasar pertimbangan tujuan
pembelajaran, sifat matei pembelajaran, kemampuan pelajar, bahkan kondisi guru.
Yang cocok dilakukan dalam hal ini adalah memanfaatkan kelebihan metode
tertentu untuk melengkapi kekurangan metode metode tertentu.
Buku
Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab sarat pengetahuan dan informasi baru. Isi
bukunya mudah dipahami para pembaca. Covernya bagus sehingga dapat menarik para
pembaca untuk membacanya. Buku Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab ini bisa
menjadi pegangan bagi para pengajar bahasa Arab di lembaga pendidikan Islam.
Melihat kandunganya yang cukup komprehensif, buku Metodologi Pembelajaran
bahasa Arab ini juga dinilai akan berkontribusi bagi kelangsungan hidup bahasa
Arab.
0 komentar:
Posting Komentar