Judul buku
Ilmu Nahwu
Penulis
K.H.Moch.Anwar
Penerbit
Sinar Baru Algensindo
Cetakan
Ke Dua Puluh Sembilan, september 2013
Tebal
xi + 170 halaman
Harga
Rp. 13.000
Penulis yang menerjemahkan buku
ini bermaksud untuk memudahkan seseorang untuk belajar kaidah-kaidah bahasa
arab sehingga penerjemah berani untuk menerjemahkan Matan Al-jurumiyyah dan
Imrithy ke bahasa indonesia agar memudahkan siswa, santri maupun mahasiswa
untuk mempelajari bahasa arab dengan mudah. Oleh karna itu setiap pembaca harus
memperhatikkan setiap kaidah yang akan digunakan ketika mau menulis ataupun berbicara
menggunakan bahasa arab.
Sebagai seorang muslim yang
ingin memahami Al-qur’an maka untuk mengerti ilmu nahwu dan kaidahnya adalah
fardu a’in. Maka dari itu penerjemah bermaksud untuk memudahkan pelajar
Indonesia untuk memahami kaidah bahasa arab dengan benar dan baik, agar dalam
penulisan maupun pengucapan tidak keluar dari kaidah-kaidahnya.
Pada awal buku ini membahas
tentang kalam menurut kaidah ilmu nahwu yaitu “kalam dan pembagiannya”. Dalam
ilmu yang pertama ini kita akan dipahamkan tentang kalimat yang tesusun dengan
baik dan benar menurut penulisan dan arti kalimat tersebut, agar pendengar
paham dan mengerti serta puas atas apa yang kita bicarakan sehingga bagi
pelajar yang ingin memahami bahasa arab harus mengerti dan paham apa itu kalam
dan pembagiannya agar ketika berbicara mudah untuk dipahami antara satu dengan
lainnya.
Pada bab diatas bisa diambil
kesimpulan bahwasanya “kalam” adalah bab yang penting dalam bahasa arab
dikarnakan apabila seorang pelajar tidak paham tentang kalam maka seorang
pelajar sulit untuk menggunakan bahasa arab dengan baik dan benar di dalam
penulisan maupun percakapan yang akan dipraktekkan sehari-hari, maka dapat
disimpulkan bahwa “kalam dan pembagiannya” adalah pondasi yang harus dibangun
dengan baik ketika pelajar ingin belajar bahasa arab.
Pada bab selanjutnya membahas
tentang “pembagian dan penggunaan i’rab, fi’il-fi’il dan isim-isim yang di
rafa’kan’’ pada bab ini pelajar akan diperjelas atau diperdalam tentang
kaidah-kaidah nahwu baik dari penggunaan (i’rab) harakat di akhir kalimat atau
disebut rafa’, nasab, khafad dan jazm. Penempatan fi’il-fi’il ketika digunakan
dalam percakapan seperti fi’il madhoi, mudhari’ dan amr yang akan dijelaskan
menurut kegunaan masing-masing. Serta Isim yang di rafa’kan yang akan dijelaskan meurut pembagiannya ada
tujuh macam yaitu : fa’il, maf’ul yang tidak disebuttkan fail-nya, mubtada’ dan
khobbar, isim kanna dan saudaranya, khabar inna dan saudaranya, dan lafad yang
mengikuti kalimat yang dirafa’kan yang di bagi menjadi empat macam yaitu na’at,
taukid, athaf’ dan badal.
Pada bab diatas adalah
langkah-langkah setelah mempelajari kalam untuk mempelajari bahasa arab sesuai
urutan, penulis menganjurkan mempelajari kalam terlebih dahulu lalu mempelajari
i’rab agar pelajar tidak dibingungkan untuk bab-bab seperti fi’il dan isim.
Maka dari itu pelajar yang ingin
belajar Al-qur’an maupun bahasa arab diharapkan untuk mempelajari tahap-tahap
yang telah ditentukan oleh ahli nahwu agar tidak bingung ataupun salah
pengertian dalam pembelajarannya. Maka penerjemah buku ini memudahkan pelajar
di indonesia untuk mempelajari bahasa arab dengan mudah dan tidak perlu untuk
menerjemahkan secara individu.
0 komentar:
Posting Komentar