Penulis
Dr.Hisyam
Zaini,M.A.
Penerbit
Bunyan,Yogyakarta
Cetakan
Pertama
,Agustus2013
Tebal
Xviii+218
hal;20,5cm
ISBN
978-602-7888-38-8
Harga
Rp49.000Oleh Dian Mar`Atul Ulfa / 2812133018
Setiap tempat mempunyai khas bahsa arab sendiri termasuk salah
satunya yaitu pondok moderen gontor.Sebagai sebuah lembaga pendidikan yang
bercirikan islam, pondok pesantren, termasuk pondok moderen gontor,menekankan
aspek pendidikan, disamping aspek pengajaraan. Hal ini di tandai dengan
landasan sistem pendidikan meliputi beberapa hal. Sistem pendidikan berasrama
dengan menempatkan tiga pusat pendidikan dalam satu kesatuan yang terpadu yaitu
sekolah, keluarga dan masyarakat. Landasan ini mempunyai makna bahwa lingkungan
pondok pentren di bentuk sedemikian rupa sehingga menyerupai lingkungan
keluarga masyarakat dan tentunya lingkungan sekolah.
Secara umum, bahasa arab membagi kata menjadi 3 yaitu isim ,fi`il, harf.
Pengertian dari isim yaitu : sesuatu yang menunjuk pada makna tertentu tanpa
terikat dengan waktu. Fi`il yaitu suatu yng menunjuk pada makna tertentu yang
terkait dengan waktu. Harf suatu yang menunjuk pada makna tertentu dan terkait
dengan sesutu yang lain.
Nomina meskipun nomina dalam bahasa arab mencangkup bnyak jenis
Dalam
kenyataanya data data yang terkait dengan kosa kata berbentuk nomina terbilang
sedikit beberapa kosa kata bahasa arab yang digunakan di pondok moderen gontor
دلون dalwun “ember” kata kata di atas menunjukkan
bahwa kosa kata yang digunakan oleh santri pondok gontor terlihat homogen verb secara
morfologis verb arab mempunyai pola
seperti pola bahasa bahasa semit yang lain yaitu pola tiga silabel. Memang
tidak di mungkiri bahwa kata dalam bahasa arab tidak semuanya berbentuk dari
tiga suku kata atau sulasi. Telah di uraikan di atas bahwa verb dalam bahasa
arab di artikan sebagai sesuatu yang menunjuk pada makna tertentu ynang terkait
dengaan waktu jadi waktu dalam bahasa arab dapat dipakai untuk membedakan bentuk verb. Adjektifa atau kata sifat dalam
bahasa arab mempunyai beberapa bentuk. Beberapa contoh adjektif yang digunakan
oleh santri pondok gontor غير ghoiru “jelek” merupakan kata arab standar yang menafikan kata
umumnya adjektifa yang datang sesudahnya. Karena mempunyai makna negasi kata
ini menafikan setiap keterangan.
Pronomina ialah satu jenis kata yang tidak banyak mengalami
perubahan.dalam hal ini para santri pondok gontor menggunakan pronomina yang
sama dengan pronomina dalam BAS.
Adverbia hampir sama dengan pronomia yang termasuk jenis kata yang tidak menglami perubahan,
walau demikian di temukan beberapa kata yang berfungsi sebagai adverbia
meskipun bentuk tersebut tidak ditemukan dalam BAS. Disamping menggunakan verba
dan adjektiva yang keluar dari sistem dan kaidah BAS. Para santri juga banyak
yang menggunakan interjeksi atau kata seru yang tidak sesuai dengan interjeksi
dlam bahasa arab. Dapaat dilihat secara seksama bahwasanya interjeksi merupakan
kata kata yang dapat pengaruh dari bahasa asing yaitu bahasa indonesia
dicantumkan beberapa intejeksi para santri
آه Ah kata seru
untuk kecewa.
``Kata ulang bahasa arab standar tidak mengenal apa yang disebut
kata ulang dalam bahasa arab jika sesuatu perbuatan akan di ungkapkan dengan
penekanan atau menunjukkan perbuatan yang berulang ulang dapat digunakan
formula atau wazan. Pembentukan kos kata karena proses internal proses
pembentukan kosa kata di kalangan santri pondok gontor. Terkait dengan perubhan
fonologis dalam kosa kata santri pondok gontor, ditemukan kasus kasus yang
tidak bisa di rumuskan karena lebih banyak bersifat mencari kemudahan dalam komunikasi.
Dari sini banyak di temukan inovasi kebahasaan yang mereka lakukan baik secara
sadar atau pun tidak sadar, dalam inovasi ini para santri menggunakan bahasa
dengan fonem yang mereka ketahui tanpa ada aturan atau kaidah yang dapat di
ikuti. Perubahan fonem merupakan proses pembentukan kosa kata yang paling
menonjol. Perubahan fonem ini mencakup beberapa bentuk antara lain perubahan
vokal bahasa arab tidak mengenal vokal yang dilambangkan dengan vonem tertentu.
Dari sekian banyak kosa kata yang mengalami perubahan fonologis perubahan vokal
merupakan kasus yang banyak terjadi. Data yang terkumpul menunjukan kata kata
yang mengalami perubahan fonemis. Perubahan vokal [a] menjadi vokal [e]
merupakan kasus yang paling banyak terjadi. Kasus ini terjadi pada kata انت yang seharusnya di ucapkan /anta/ oleh
para santri di baca /ente/. Para santri pondok gontor selalu menggucapkan kata tersebut
dengan /ente/ bukan /anta/. Kasus kebahasaan yang lain yang juga mempengaruhi
kosa kata yang di gunakan oleh para santri pondok gontor adalah perubahan
konsonan. Fenomena perubahan konsonan ini merupakan kasus yang cukup banyak
terjadi sehingga data yang di temukan selama penelitian pun cukup banyak.
Perubahan konsonan dalam inovasi bahasa para santri terjadi pada fonem fonem
yang tidak dikenal dalam bahasa indonesia, perubahan fonem bahasa arab
disesuaikan dengan kemampuan berbahasa mereka yang pada umumnya menggunakan
bahasa indonesia sebagai bahasa pergaulan sehari hari. Alasan terjadinya
perubahan fonologis terutama adalah faktor kemudahan pengguna bahasa arab yang
sudah terbiasa dengan bahasa indonesia mencoba mengakomodasi sistim fonologi
arab yang disesuaikan dengan sistim fonologi bahasa indonesia. Gejala lain dari
perubahan fonologis ppada kosa kata
bahasa arab adalah penambahan fonem. Dalam hal ini pengguna bahasa menambahkan
satu fonem atau lebih ke kata kata asal tanpa menghilangkan maka asal kata kata tersebut. Indonesiasi kata
arab kata kata yang digunkan oleh para santri memiliki corak yang cukup unik
dan tidak ditemuka dalam bahasa arab yang digunakan penutur asli atau native
speaker. Bentuk yang tampak adalah indonesiasi kata kata arab. Dapat
disimpulkan bahwa banyak kalimat yang digunakan para santri yang tidak
mengikuti kaidah gramatika bahasa arab. Para santri cenderung menyusun kalimat
sederhana yang sudah dikenal dalam ungkapan bahasa indonesia.
0 komentar:
Posting Komentar