Judul Buku : Pengembangan Kurikulum Bahasa arab Analisis dan Panduan Kurikulum Bahasa Arab sesuai KTSP
Penulis : Nur Sholeh,M.Pd.I & Ulin Nuha,M.Pd.I.
Penerbit : DIVA press,Yogyakarta
Cetakan : Pertama : Desember 2013
Ukuran / Tebal : 14x20 cm / 266 hlm
Harga : Rp 38.000,-
Oleh Muhammad Zaenal Faizin / 2812133062
Sejak diproklamasikannya kemerdekaan Republik Indonesia, dunia
pendidikan di Indonesia berulang kali mengalami pergantian kurikulum.
Pergantian tesebut dimulai dari kurikulum tahun 1984 sampai kurikulum tahun
2006 yang dikenal kurikulum KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan). Lebih
rincinnya kurikulum tersebut terfokus
pada tingkat pendidikan aliyah.
Menjelang tahun 1983, kurikulum sebelumnya dianggap sudah tidak
mampu memenuhi kebutuhan masyarakat ,akhirnya pemerintah menetapkan kurikulum
1984 sebagai pengganti kurikulum sebelumnya. Dengan ciri-ciri kurikulum sebagai
berikut: berorientasi kepada tujuan instruksional, pendekatan pengajarannya
berpusat pada anak didik melalui cara belajar siswa aktif (CBSA), materi
pelajaran dikemas dengan menggunakan pendekatan spiral, menanamkan pengertian
terlebih dahulu sebelum diberikan latihan, materi yang disajikan berdasarkan
tingkat kesiapan atau kematangan siswa, serta menggunakan pendekatan
keterampilan proses. Selanjutnya berkembang menuju kurikulum 1994, kurikulum
ini memiliki pokok-pokok yang menonjol, antara lain : pembagian tahapan pembelajaran
di sekolah dengan system catur wulan, pembelajaran di sekolah lebih menekankan
pada materi pelajaran yang cukup padat, bersifat populis yaitu memberlakukan
satu system kurikulum untuk semua siswa di Indonesia, pengajaran dari hal yang
konkret ke hal yang abstrak, pengulangan materi yang dianggap sulit perlu
dilakukan, pengajaran disesuaikan dengan konsep berkembang siswa.
Setelah kurikulum 1984 dan 1994 tidak lagi sesuai dengan pendidikan
di Indonesia, maka pemerintah merumuskan kurikulum yang berbasis
kompetensi(KBK). Ciri-ciri kurikulum ini yaitu : a) menekankan pada
ketercapaian siswa baik secara individual maupun klasikal, b) berorientasi pada
hasil belajar(learning outcomes) dan keberagaman, c) penyampaian pembelajaran
menggunakan pendekatan dan metode yang bervariasi,
d) sumber belajar bukan hanya guru, tetapi juga sumber belajar lainnya yang memenuhi unsure edukatif, e) penilaian menekankan pada proses dan hasil belajar dalam upaya penguasaan atau pencapaian suatu kompetensi. Dikarenakan kurikulum KBK dirasa kurang cocok dengan dunia prndidikan di Indonesia, maka di rancang kurikulum baru yaitu kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP). Pengembangan kurikulum ini disusun dengan satuan pendidikan guna memberi kesempatan peserta didik untuk belajar beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME, belajar memahami dan menghayati, belajar melaksanakan sesuatu dan berbuat secara efektif, belajar hidup bersama dan berguna bagi orang lain, serta belajar aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan.
d) sumber belajar bukan hanya guru, tetapi juga sumber belajar lainnya yang memenuhi unsure edukatif, e) penilaian menekankan pada proses dan hasil belajar dalam upaya penguasaan atau pencapaian suatu kompetensi. Dikarenakan kurikulum KBK dirasa kurang cocok dengan dunia prndidikan di Indonesia, maka di rancang kurikulum baru yaitu kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP). Pengembangan kurikulum ini disusun dengan satuan pendidikan guna memberi kesempatan peserta didik untuk belajar beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME, belajar memahami dan menghayati, belajar melaksanakan sesuatu dan berbuat secara efektif, belajar hidup bersama dan berguna bagi orang lain, serta belajar aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan.
Perkembangan kurikulum bahasa arab Madrasah Aliyah mulai dari
kurukulum 1984, kurikulum 1994, kurikulum berbasis kompetensi(KBK) dan
kurikulum tingkat satuan pendidikan(KTSP) 2006, sebagian kurikulum-kurikulum
itu menggunakan medode pengajaran yang
sama. Metode yang di gunakan antara lain : metode membaca, metode penugasan,
metode Tanya jawab, metode ceramah, metode drama, metode drill, metode
terjemah, metode diskusi, dan metode langsung.
Penggunaan kurikulum pembelajaran bahasa arab yang di gunakan
sampai sekarang yaitu kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP), dikarenakan
kurikulum 2006 ini merupakan pengembangan dari KBK dikembangkan berdasarkan
standar isi (SI) dan standar kompetensi kelulusan (SKL), berpedoman pada SK dan
KD yang sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah, social budaya
masyarakat, serta peserta didik dalam menyusun silabus dan rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP).
·
Kelebihan
o
Kurikulum
yang dahulu disempurnakan oleh kurikulum yang baru.
o
Buku
ini mengajak para pendidik bahasa arab agar lebih kreatif dan inovatif dalam
mengembangkan kurikulum dan strategi pembelajaran yang sesuai dengan keadaan
dan lingkungan sekitar.
o
Bisa
dijadikan pedoman pembelajaran dalam sekolah.
o
Penjelasan
tenteng kurikulum bahasa arab yang sangat rinci dan jelas.
·
Kekurangan
o
Ada
sebagian tanda baca yang seharusnya tidak di tulis.
o
Pengajaran
bahasa arabnya ditujukan bagi pendidik dan peserta didik di Indonesia saja.
o
Kurikulum
pengajarannya selalu berubah-ubah.
o
Sebagian
bahasa penulisan dalam buku kurang tertata .
·
Kesimpulan
Bahwasannya buku ini menjelaskan secara rinci tentang perkembangan kurikulum bahasa arab sejak penyusunannya
hingga kurikulum masa kini. Dijelaskan juga mengenai standar kompetensi
pembelajaran bahasa arab, pengembangan bahan ajar dalam pembelajaran bahasa
arab, implementasi pembelajaran bahasa
arab yang aktif, inovatif dan kreatif, pengembangan silabus pembelajaran bahasa
arab, hingga pengembangan RPP pembelajaran bahasa arab, dan hal lain yang
berkaitan dengan proses pengajaran bahasa arab.
Dengan memahami buku ini, proses pembelajaran bahasa arab anda lakukan
dapat berlangsung dengan baik, terarah, dan terukur hasilnya.
0 komentar:
Posting Komentar